“sebuah kesuksesan itu butuh perjuangan, tidak
ada yang datang secara tiba-tiba”
Ceritanya itu berawal dari keinginan ikut jalan-jalan
bapak kapolda jatim Irjen Pol Drs. Anton Setiadji, S.H., M.H menuju kota marmer
(tulungagung) dan kota alen-alen (Trenggalek). Sehingga aku memutuskan untuk
ikut serta dengan membawa nama dari bangkalan walaupun aku bukan asli bangalan.
Aku mendaftar dan tercatat sebagai salah satu yang bisa ikut kunjungan kerja bapak
kapolda bersama 13 orang netizen yang lain.
Berangkat dari kota sapi (Bangkalan) pukul 08.30 sehabis
melaksanakan tugas sebagai mahasiswa yang baik. Aku bersama ketua komunitas
blogger madura PLAT-M mengawali perjalanan. Berbekal sepeda motor . . . (tidak
boleh sebut merk) yang masih enak mesinnya, aku berangkat ditemani mas zam
menuju mapolda jatim. Aku sebenarnya mengetahui lokasi mapolda tapi menghormati yang lebih tau
walaupun sempat kesasar.
Jam di tanganku menunjukkan pukul 10.30 WIB, aku disambut
baik oleh pihak Humas Mapolda Jatim. Kemudian aku bincang-bincang santai sambil
menungu masuknya waktu jum’atan. Sekitar jam 14.30 mulai berangkat setelah
selesai makan siang bersama rombongan dan singgah di Pores Jombang pukul 15.35.
Setibanya di Polres Jombang disambut baik oleh bapak Kapolres
Jombang AKBP Sudjarwoko beserta jajaran. Disana disuguhkan hidangan
yang enak dilidah diselingi bincang-bincang ringan antara bapak Kapolda dan Kapolres.
Saya bersama dengan Netizen lain juga ikut andil dalam acara tersebut. Sekitar
pukul 16.30 WIB. Kami melanjutkan perjalan menuju Crown Victoria Hotel di Tulungagung
yang berlangsung selama 90 menit. Sesampainya disana kami memasuki ruangan
hotel dan bersiap untuk acara selanjutnya yaitu “cangkrukan” (bincang-bincang ringan,
biasanyya di warung kopi, tapi ini di hotel). Acara sebelumnya merupakan ramah
tamah bersama pimpinan daerah Tulunggagung dan turut hadir Bupati Trenggalek
dan Kapolres Trenggalek.
Acara yang ditunggu para Netizen pun dimulai, para
perwakilan Netizen mulai dari Sumenep, Bangkalan, Sidoarjo, Surabaya, Blitar, Malang dan Tulungagung
pun mulai menyampaikan pertanyaannya dengan santai dan bincang-bincang dengan
bapak Anton dilaksanakan. Pertanyaan yaang ringan sampai sedikit mendalam pun
juga terlontar dari netizen. Dalam acara cangkrukan ini banyak saran yang diberikan
kepada pimpinan daerah Tulunggagung agar kedepan bisa menjadi lebih baik.
Keesokan harinya acara berlanjut di trenggalek, di Polsek
Pangul rombongan sudah dinanti oleh Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak
dan juga Wakil Bupati Mohammad Nur Arifin beserta jajarannya. “Police Humanity
Care” merupakan salah satu agenda dimana polisi peduli konservasi sumberdaya
air serta dilakukan penanaman 150.000 pohon di sumber mata air sumbeng,desa Terbis
,Kecamatan Panggul ,Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Dalam kegiatan ini
kapolda jatim didampingi pejabat utama dan PD Bhayangkari Polda Jatim serta
kapolres trenggalek AKBP Made Agus menyerahkan bibit tanaman kepada Bupati
trenggalek. Sebelum tiba di tempat, kedatangan robongan disambut dengan
meriah oleh siswa siswi SD, dan SMP dengan pakaian pramuka (hari itu hari sabtu,
5/3/2016). Dan ini merupakan kunjungan Kapolda yang paling meriah karena banyak
yang menyambut walaupun suasana Trenggalek sedang diguyur hujan. Beberapa jenis
bibit yang diberikan adalah durian, jambu, sirsak, cengkeh, sukun, trembesi dan
beringin.
Wilayah Trenggalek merupakan wilayah dengan topologi
banyak perbukitan. Disana apabila musim kemarau akan sangat kering dan sulit
mencari sumber air, dan kebalikannya pada musim hujan akan kebingungan membuang
air karena melimpah. Sehingga pada saat itu akan dilaksanakan upaya konservasi dengan
sisten RAPES “Resapan Air Pengendali Erosi Dan Sedimentasi”. Kunjungan kerja
ini juga memberikan contoh pembuatan sumur resapan, RAPES dan biopori.
Kunjungan kerja ini memiliki makna yang penting, karena
pada saat ini ditekankan bahwa sumber air sangat penting untuk kehidupan
manusia. Sehingga perlu dilakukan pelestarian agar suatu saat nanti anak cucu
kita masih bisa menikmati warisan yang baik.
“selamatkan
bumi kita untuk anak cucu bangsa”